beritajogja.com (YOGYAKARTA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Merapi, mengalami 42 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 47.7-142.8 detik pada hari ini, Jumat (26/05/2023).
Dalam pemanttauan periode Pukul 00:00-06:00 WIB hari ini, juga terjadi 1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 8.9 detik.
"(Kemudian) 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.64-0.72 detik dan lama gempa 6.1-7.9 detik," tulis Pengamat Gunung Api, Alzwar Nurmanaji, A.Md dalam laporan harian dikutip Magma Indonesia, Jumat (26/05/2023) pagi.
Alzwar mengungkapkan, dari pengamatan visual Gunung Merapi terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.
Suhu udara sekitar 13.5-18°C. Kelembaban 60-78.1%. Tekanan udara 839.2-921.5 mmHg.
Gunung Api Merapi terletak di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih berstatus siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ungkap Alzwar.
Masyarakat diimabau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
"Serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutup Alzwar.***