beritajogja.com (Sleman) - Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang lebih berkualitas menjadi salah satu fokus Kelompok Kerja (Pokja) Ibu PAUD Kabupaten Sleman.
Berbagai program telah dilaksanakan Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman, diantaranya Gerakan Transisi PAUD - SD yang menyenangkan di SD Negeri Kadisobo II, Sleman yang dihadiri Ibu PAUD Sekaligus Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, belum lama ini.
Sekretaris Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman, Haryanti, M.Pd mengungkapkan, saat ini miskonsepsi praktik pembelajaran pada PAUD dan SD atau yang sederajat (Madrasah Ibtidaiyah dan Kejar Paket A), masih sangat kuat di masyarakat.
Baca Juga: Bupati Sleman Dorong Forum PAUD Optimalkan Peran Pembentukan Karakter Anak
Menurut Haryanti, miskonsepsi tersebut antara lain adanya anggapan bahwa kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada Baca, Tulis dan Hitung (Calistung) dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.
Kemudian, kemampuan calistung dipahami dengan sempit, dan dianggap dapat dibangun secara instant dan tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD dan patahan pembelajaran antara PAUD dan SD.
"Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari sekarang. Masyarakat, pemangku kebijakandan stakeholder terkait perlu menyamakan persepsi," tuturnya, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga: Hadapi Tantangan Pendidikan Abad 21, Yayasan Erhaka Utama Gelar Raker Bersama Guru dan Tendik PAUD IT ADAR
Haryanti menjelaskan, Transisi PAUD ke jenjang pendidikan dasar perlu berjalan dengan mulus. Proses belajar-mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.
Ia menekankan, fondasi tersebut harus dibangun secara holistik. Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.
Kemampuan literasi dan numerasi (Calistung) dibangun bertahap dan tidak harus dipaksakan.
Baca Juga: Ini yang Guru PAUD Perlu Tahu, Pandangan dan Praktik Pendidikan Anak Usia Dini Oleh Para Pakar Dunia
"Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD, namun secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan," ujarnya.
Haryanti mengingatkan, siap sekolah adalah proses, bukan hasil.
"Siap sekolah bukanlah upaya pelabelan antara anak yang sudah siap atau belum siap, melainkan sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak," ucapnya.
Target Perubahan
Pada tahun ajaran 2023/2024 ini, Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman telah menyusun langkah-langkah Transisi PAUD - SD yang menyenangkan.
Beberapa target perubahan yang ingin dicapai yaitu perubahan pertama Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD Tidak melakukan tes calistung
Perubahan kedua antara lain Masa Perkenalan di dua minggu pertama di tahun ajaran baru (2023) di PAUD dan SD.
Artikel Terkait
Lepas 38 Siswa, PAUD IT ADAR Cetak Anak Berprestasi dan Berbudipekerti Unggul
Bunda PAUD Gunungkidul Sambangi SD
UlangTahun, 836 Guru Paud Boyolali Senam Kreasi Bareng