beritajogja.com (Jogja) – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bekerja keras menurunkan angka stunting.
Prevalensi stunting di DIY berhasil ditunkan sebesar 0,9% pada tahun 2022 menjadi 16,4%, dari 17,3% pada tahun 2021.
Meskipun demikian, upaya penurunan stunting di DIY tetap harus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor, agar dapat mencapai target prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024 sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 oleh Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Merintis Eco Edu Forest Melalui PPKO KPB BIONIC UNY Di Bukit Menoreh, Kalurahan Purwoharjo
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menuturkan hal demikian dalam kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023, Kamis (07/09).
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Santika Premiere Jogja, Jetis, Yogyakarta.
“Meskipun kita telah membuat kemajuan, perlu kita perhatikan bersama, salah satu yang paling penting adalah kolaborasi lintas sektor. Meskipun belum ada alat ukur dan tolak ukurnya, namun dapat kita rasakan bahwa kolaborasi lintas sektor masih dirasa kurang," tutur Sri Paduka.
"Banyak sekali stakeholder atau sektor-sektor yang ada itu bergerak sendiri-sendiri. Tentu akan lebih efektif jika bisa dilaksanakan secara bersama-sama,” ungkapnya.
Baca Juga: Siap Mengabdi untuk Masyarakat, Penggiat Seni Andal dari AKNSB DIY Resmi Lulus
Dikatakan Sri Paduka, kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting. Kesehatan, gizi, pendidikan, sanitasi, dan sektor-sektor lainnya harus bekerja bersama-sama dalam harmoni untuk mencapai target penurunan stunting.
“Saya pada kesempatan ini juga ingin mengapresiasi kepada BKKBN, OPD di DIY dan juga Kabupaten/Kota, serta seluruh pihak yang telah berinovasi dan bergerak dengan program-program yang sangat baik dalam upaya penurunan stunting. Kerja keras dan dedikasi Bapak dan Ibu sangat berarti dalam mencapai hasil yang telah kita raih saat ini,” ujar Sri Paduka.
Selain itu, Sri Paduka pun mengatakan, upaya mempercepat penurunan stunting juga dapat dilakukan DIY dengan membangun network dengan daerah-daerah lain. “Mungkin secara general kita dianggap terbaik. Tapi belum tentu, daerah lain juga mungkin punya skema-skema penanganan yang kita tidak punya. Dan kalau itu kita gabung tentu menjadi lebih baik,” ucap Sri Paduka.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini digelar untuk memperkuat komitmen dalam rangka pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang akan dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.
Artikel Terkait
284 PNS Di Lingkungan Pemda DIY Pensiun
Pemda DIY, BKKBN dan Koperasi Perkuat Sinergi Atasi Stunting
Inisiator Sinau Pancasila Eko Suwanto Dorong Pemda DIY Bangun Destinasi Wisata Sejarah Perjuangan Bangsa