beritajogja.com (Sleman) - Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Diharapkan menjadi tumpuan dalam mempersiapkan dan membangun sumber daya manusia yang dapat memberikan jawaban terhadap tantangan eksternal dan peluang global.
Selain itu juga dapat mengantarkan peserta didik survive melindungi diri terhadap alam, serta mengatur hubungan antar-manusia dan mampu bersaing (Freud, 2007).
Konsep global yang hendak diterapkan di Indonesia seharusnya juga berdasarkan pada kebudayaan Indonesia yang berbhineka.
Indonesia dengan segala karakteristiknya dalam kebhinekaan dipahami sebagai ruang (space) tempat tinggal yang menjadi identitas bangsa dan menjadi tempat perubahan ilmu dan teknologi.
Capaian pembelajaran atau kompetensi dasar geografi yang diharapkan dalam kurikulum idealnya menekankan pada pemahaman hubungan kausal antara faktor spasial, manusia dan lingkungan.
Baca Juga: Wow Keren! Selai Kulit Buah Semangka Hasil Racikan Mahasiswa UNY Yang Mampu Menyehatkan Jantung
Yang diarahkan untuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan baik pada skala lokal, regional, maupun global.
Setelah belajar geografi, peserta didik dapat bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab.
Dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, ekologis, dan kebencanaan.
Baca Juga: Keren ! KKN Di Kulonprogo, Mahasiswa UNY Kembangkan, Lilin Aromaterapi Dari Minyak Kelapa
Hasil belajar geografi juga diharapkan dapat menjadi bagian dalam memupuk sikap dan perilaku cinta tanah air.
Menanamkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, dan
bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Hasil belajar geografi, setidaknya diharapkan dapat memaknai karakteristik kondisi Indonesia yang terdiri atas 38 provinsi, yang tersebar 10 provinsi di pulau Sumatra, 6 propinsi di pulau Jawa.
Artikel Terkait
Ini Dia Program Pandawa Patra Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Difabel Keposong Lereng Gunung Merapi Boyolali
Mas Mentri Nadiem Makarim Berkunjung ke SMKN 2 Kasihan, Memantau Praktek Kurikulum Merdeka Belajar
Dibalik Rasanya Yang Lezat, Manis dan Gurih, Ternyata Gatot, Makanan Asli Gunung Kidul dan Makanan Perjuangan